Rupiah Spot Melemah 0,05% Ditutup di Level Rp16.590 Per Dolar AS Sore Ini

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

rupiah spot melemah 0,05% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.590 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

rupiah spot melemah 0,05% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.590 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Berikutnya ada yuan China yang terlihat menguat tipis 0,004% terhadap the greenback di pagi ini.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,28%. Diikuti, won Korea Selatan yang terkoreksi 0,27%.

Kemudian ada dolar Taiwan yang tertekan 0,12% dan peso Filipina tergelincir 0,02% di sesi kali ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Analis Pasar: Rupiah Spot Berpotensi Menguat Secara Teknikal

Rupiah Spot
Rupiah kemungkinan akan bergerak mendatar karena pasar menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS. Jika The Fed kembali menegaskan sikap dovish, rupiah berpotensi menguat secara teknikal

Pada perdagangan Kamis (16/10) rupiah spot melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar yang menantikan serangkaian pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) malam ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup di level Rp 16.581 per dolar AS, melemah 0,03% dari posisi sebelumnya di Rp 16.576 per dolar AS.

Hal senada, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 16.580 per dolar AS, melemah 0,02% dari posisi Rabu (15/10/2025).

Ibrahim Assuaibi dari PT Laba Forexindo Berjangka selaku pengamat ekonomi dan mata uang, pelemahan rupiah kali ini sejalan dengan pergerakan indeks dolar AS yang kembali menguat di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober dan Desember mendatang.

“Beige Book The Fed menunjukkan aktivitas ekonomi AS hanya sedikit berubah dengan permintaan yang melambat dan tekanan biaya yang masih ada. Namun, laporan itu juga mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja, yang memperkuat peluang pemangkasan suku bunga,” ujar Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, ketegangan perdagangan antara AS dan China juga menjadi faktor yang menahan penguatan rupiah.

Baca Juga  Rupiah Berhasil Berbalik Arah Menguat 0,21% di Level Rp16.563 Per Dolar AS Sore Ini

“Washington kembali mengancam tarif baru terhadap produk buatan Tiongkok, sementara Beijing memperluas kontrol ekspor bahan tanah jarang. Risiko ketegangan ini menekan aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang,” katanya.

Selain itu, penutupan sebagian lembaga pemerintah AS yang kini memasuki minggu ketiga menambah ketidakpastian pasar. Kondisi ini mendorong sebagian investor menahan diri dan beralih ke aset aman, seperti dolar AS dan obligasi Treasury.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 sebesar US$ 431,9 miliar, menurun dibandingkan Juli 2025 sebesar US$ 432,5 miliar.

Penurunan ini mencerminkan berkurangnya aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN), seiring ketidakpastian global yang tinggi.
“Namun struktur utang masih sehat, karena 99,9% didominasi oleh tenor jangka panjang,” ujar Ibrahim.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, absennya data ekonomi penting membuat pelaku pasar cenderung wait and see sambil menunggu sinyal lanjutan dari The Fed.

“Beberapa pejabat The Fed belakangan memberi pernyataan yang kurang hawkish, sehingga pasar memperkirakan pidato malam ini juga akan bernada dovish. Jika itu terjadi, dolar bisa kembali tertekan dan rupiah berpeluang menguat,” ujar Lukman.

Untuk perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung stabil di kisaran Rp 16.500–Rp 16.600 per dolar AS.

Sementara support rupiah berada di Rp 16.500, dan resistance di Rp 16.620.

“Rupiah kemungkinan akan bergerak mendatar karena pasar menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS. Jika The Fed kembali menegaskan sikap dovish, rupiah berpotensi menguat secara teknikal,” tambah Lukman.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270
Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 
IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini
Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini
Harga Bitcoin (BTC) Naik 0,79% Bertengger di Level $109,526 Atau Setara Dengan Rp1.824.001.800 Per Koin
Harga Emas Antam Melonjak Rp72.000 Dibanderol Rp2.487.000 Per Gram di Perdagangan Selasa (21/10/2025)
IHSG Tampil Perkasa Menguat 86,615 Poin di Awal Perdagangan Selasa (21/10/2025)

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:10

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:00

Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:38

Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:57

IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:45

Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini

Berita Terbaru