Namun jika dolar AS menguat, dan emas global melemah, emas Antam tetap bisa naik karena rupiah melemah dan emas Antam dapat menjadi pelindung (hedge) rupiah terhadap dolar AS.
“Kecenderungannya emas Antam selalu naik tiap tahunnya bahkan biasa naik ke rekor baru per tahunnya,” terang Wahyu.
Strategi Investasi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah reli harga emas, Financial Planner sekaligus CEO and Founder Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, keputusan untuk menjual bisa dilakukan jika target keuntungan masing-masing investor sudah tercapai. Namun, strategi investasinya tetap perlu disesuaikan dengan kondisi pasar.
Salah satu taktik yang bisa diterapkan adalah partial profit taking atau mengambil sebagian keuntungan ketika harga sudah menyentuh target tertentu, baik dari sisi persentase kenaikan maupun level resistance teknikal.
Selain itu, strategi averaging atau dollar-cost averaging (DCA) juga bisa dipertimbangkan. Jika harga emas mengalami koreksi, investor dapat menambah posisi untuk menurunkan harga rata-rata pembelian.
“Satu hal yang harus digarisbawahi adalah harga emas dunia masih ada kemungkinan naik. Hal ini disebabkan karena permintaan emas dunia, khususnya dari China,” ujarnya.
Secara teknikal, pendekatan Fibonacci retracement dilihat Melvin menunjukkan level resistance terdekat berada di kisaran US$ 4.400–US$ 4.600 per ons troi.
Dengan demikian, investor menurutnya masih punya ruang untuk meraih peluang, namun tetap perlu disiplin dalam mengelola risiko dan menentukan waktu jual yang tepat.
Melvin mewanti, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai investor emas saat ini. Pertama, volatilitas jangka pendek, khususnya jika muncul kejutan dari kebijakan moneter global.
Kedua, biaya transaksi dan spread, yang pada emas fisik sering kali cukup tinggi akibat selisih harga beli-jual, ongkos produksi, serta pajak.
Ketiga, likuiditas dan kemudahan penjualan, karena emas fisik tak selalu mudah dicairkan dan terkadang harus dijual ke pedagang lokal dengan harga diskon.
Terakhir, risiko penyimpanan dan keamanan, sebab emas fisik membutuhkan perlindungan ekstra dan bisa menimbulkan biaya tambahan bila disimpan di safe deposit box atau brankas.
Bagi mereka yang hendak trading emas, Melvin menyarankan investor untuk melirik derivatif XAU dan saham emas.
“Kalau investasi emas boleh ke emas logam mulia atau emas digital,” tutupnya.
Halaman : 1 2