Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Telah Melaju 4,5% Dalam Sepekan Diwarnai Oleh Sederet Dentimen Domestik dan Global

×

IHSG Telah Melaju 4,5% Dalam Sepekan Diwarnai Oleh Sederet Dentimen Domestik dan Global

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,03% atau terpangkas 2,63 poin ke level 8.271,72. Dalam sepekan, IHSG telah melaju 4,5%.

Topikseru.com – Pada penutupan perdagangan Jumat (24/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,03% atau terpangkas 2,63 poin ke level 8.271,72. Dalam sepekan, IHSG telah melaju 4,5%.

Baca Juga  IHSG Menguat 38,219 Poin Bertengger di Level 8.312,57 di Perdagangan Sesi I Siang Ini

Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, gerak IHSG pekan ini diwarnai oleh sederet sentimen domestik dan global, seperti rilis data suku bunga dan industri China, keputusan moneter Bank Indonesia, serta rilis kinerja emiten per kuartal III-2025.

“Melemahnya nilai tukar rupiah (terhadap dolar Amerika Serikat) dan harga emas dunia,” kata Herditya.

Baca Juga  IHSG Cetak Rekor Tertinggi menguat 39,688 Poin Berada di Level 8.314,04 Pagi Ini

Sementara, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menambahkan, laju IHSG juga dipengaruhi oleh redanya tensi perang dagang antara AS dengan China.

Aksi beli bersih asing sebesar Rp 6,13 triliun di seluruh perdagangan pekan ini juga menjadi sentimen positif tambahan.

Sejumlah emiten yang telah merilis kinerja juga dilihatnya masih mencatatkan pertumbuhan yang resilien.

Baca Juga  IHSG Menguat 38,38 Poin Bertengger di Level 8.197,15 di Awal Perdagangan Kamis (23/10/2025)

Seperti laba bersih pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 5,7% YoY dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang meningkat 10,8% YoY.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menimpali, ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve, pada pekan depan menambah sentimen positif bagi laju IHSG pekan ini.

Investor juga berharap akan terealisasinya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.