Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin (BTC) Melejit 2,71% Bertengger di Level US$114.706 Atau Setara Rp1,9 Miliar Per Koin

×

Harga Bitcoin (BTC) Melejit 2,71% Bertengger di Level US$114.706 Atau Setara Rp1,9 Miliar Per Koin

Sebarkan artikel ini
Harga Bitcoin
Bitcoin (BTC) hari ini melejit 2,71% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 114.706 per koin atau setara Rp 1,9 miliar (Kurs Rp 16.620).

Investor mulai beralih dari aset lindung nilai menuju aset berisiko menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed pekan ini.

Harga emas dunia sempat terkoreksi lebih dari 6% dari rekor tertingginya di atas US$ 4.380 per ons pada awal pekan lalu, dan kini bergerak melemah 0,69% di level US$ 4.083,4 per ons saat berita ini ditulis.

Koreksi tersebut dipicu aksi profit taking, arus keluar besar dari dana ETF berbasis emas, serta meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pejabat kedua negara disebut telah mencapai ‘konsensus awal’ mengenai isu perdagangan utama, sehingga meredakan kekhawatiran akan gelombang tarif baru.

“Ancaman tarif 100% terhadap produk asal China kini sudah tidak lagi menjadi bahasan,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent usai pertemuan dua hari di Malaysia yang membuka jalan bagi kesepakatan lebih luas antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.

Suku Bunga The Fed
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin turut menekan minat terhadap aset safe haven seperti emas, dan mendorong pelaku pasar untuk kembali ke aset berisiko.

Baca Juga  Pasar Kripto Merah Membara Senin Pagi: Analisis Level Krusial dan Alasan di Baliknya

Sementara itu, Bitcoin justru mencatat kenaikan lebih dari 5% pada pekan lalu dan keluar dari kisaran sempit yang terbentuk selama sebulan.

Menurut analis CoinDesk Omkar Godbole, rasio BTC/Gold, ukuran nilai relatif Bitcoin terhadap emas, menunjukkan level jenuh jual terdalam dalam hampir tiga tahun terakhir. Indeks RSI 14 hari pada rasio tersebut turun ke 22,20, level terendah sejak November 2022.

Secara historis, kondisi ekstrem pada rasio BTC/Gold kerap menandai titik terendah lokal bagi Bitcoin, yang kemudian diikuti oleh periode penguatan signifikan saat minat terhadap aset berisiko meningkat kembali.

Dengan latar makroekonomi yang lebih lembut dan prospek pelonggaran moneter lebih lanjut, analis menilai momentum Bitcoin dapat berlanjut dalam jangka pendek, sementara emas berpotensi bergerak sideways sebelum arah baru terbentuk pasca keputusan The Fed.