Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Menguat 0,08% Bertengger di Level Rp16.608 Per Dolar AS Sore Ini

×

Rupiah Spot Menguat 0,08% Bertengger di Level Rp16.608 Per Dolar AS Sore Ini

Sebarkan artikel ini
Rupiah Spot
rupiah spot berhasil mempertahankan penguatan dan ditutup menguat di level Rp 16.608 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Kemudian ada won Korea Selatan yang melemah 0,15% terhadap the greenback.

Analis Pasar: Rupiah Spot Diperkirakan Masih Berpotensi Tertekan Oleh Ssentimen Risk-Off Domestik

Rupiah Spot
rupiah spot melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah spot di pasar spot melemah 0,11% dibanding penutupan perdagangan sebelumnya ke posisi Rp 16.621 per dolar AS.

Pada perdagangan Senin rupiah spot melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, rupiah spot di pasar spot melemah 0,11% dibanding penutupan perdagangan sebelumnya ke posisi Rp 16.621 per dolar AS.

Adapun berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,01% dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya ke level Rp 16.628 per dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-off di pasar ekuitas domestik dengan terjadinya sell-off oleh kekhawatiran perubahan perhitungan bobot pada saham-saham Indonesia di Morgan Stanley Capital International (MSCI).

“(Selasa 28 Oktober) Rupiah diperkirakan masih berpotensi tertekan oleh sentimen risk-off domestik ini, walau sentimen positif global seputar perkembangan hubungan dagang China-AS bisa sedikit membantu,” ujar Lukman.

Lukman memperkirakan rupiah pada Selasa (28/10) bergerak di rentang Rp 16.550 – Rp 16.700 per dolar AS.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

Bessent mengatakan bahwa para pejabat AS dan Tiongkok telah menyusun kerangka kerja yang sangat substansial untuk kesepakatan perdagangan yang akan memungkinkan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk membahas kerja sama perdagangan minggu ini.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah 0,02% Bertengger di Level Rp16.605 Per Dolar AS

“Bessent mengatakan kerangka kerja tersebut akan menghindari tarif AS sebesar 100% atas barang-barang Tiongkok dan mencapai penangguhan kontrol ekspor logam tanah jarang Tiongkok,” ujar Ibrahim.

Trump juga mengatakan bahwa ia optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Beijing dan berharap dapat mengadakan pertemuan di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Selain itu, laporan indeks harga konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat taruhan untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Investor sekarang mencari panduan tentang prospek pelonggaran tambahan hingga akhir tahun.

Ibrahim bilang, fokus minggu ini adalah keputusan suku bunga dari beberapa bank sentral dengan fokus utama adalah keputusan kebijakan terbaru dari bank sentral Amerika (Federal Reserve) yang akan dirilis pada hari Kamis dini hari. Adapun The Fed dijadwalkan akan menggelar rapat pada 28–29 Oktober 2025.

Sementara itu, Ibrahim mengatakan sentimen domestik yang turut memengaruhi rupiah adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi. Sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 tumbuh 4,9%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang melambat itu lebih dipengaruhi dari sisi domestik. Hal itu tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen pada September 2025 yang tercatat menurun dibanding bulan sebelumnya.

Ibrahim memproyeksikan rupiah pada Selasa (28/10/2025) bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.620 – Rp 16.650 per dolar AS.