Dari eksternal, masih terdapat ketidakpastian kebijakan The Fed yang cenderung dovish terhadap arah suku bunga acuan. Namun, The Fed disebut masih mempertimbangkan beberapa faktor pada masa depan seperti laju inflasi akibat perang dagang.
Untuk perdagangan Rabu (29/10), Herditya memperkirakan tekanan bagi IHSG masih ada di tengah musim rilis laporan keuangan emiten. “Kemudian, investor juga akan menantikan FOMC pada 30 Oktober nanti,” katanya.
Herditya memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 8.040–8.138. Beberapa saham dapat dicermati oleh investor untuk perdagangan hari ini, antara lain PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target harga Rp 3.660–Rp 3.830 per saham.
PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dengan target di kisaran Rp 585–Rp 600 per saham, serta PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan target Rp 7.600–Rp 8.250 per saham.
Secara teknikal, Alrich menyebut histogram negatif MACD pada IHSG kembali melebar dan indikator Stochastic RSI berlanjut mengarah ke bawah di area pivot.
Volume jual masih mendominasi yang diperkuat oleh garis A/D yang menunjukkan adanya distribusi.
IHSG pun berada di bawah MA5 dan MA20, serta mendekati level MA50 di 8.010. Artinya, IHSG menuju lower band yang mengindikasikan fase konsolidasi melemah.
Alrich memperkirakan IHSG akan menguji level psikologis 8.000 dan jika break low maka berpotensi menuju ke level support 7.850.
Ada beberapa saham pilihan menurut Alrich yang bisa dipertimbangkan investor.
Di antaranya adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).












