Topikseru.com – Pada perdagangan Rabu (29/10/2025) upaya reli harga bitcoin kembali terhenti. Hal ini terjadi setelah mata uang kripto terbesar di dunia itu gagal mempertahankan posisinya di atas level US$116.000.
Tekanan jual muncul kembali dan menyeret harga bitcoin turun hingga menyentuh US$112.500. Pergerakan kripto yang lesu ini terjadi di tengah reli saham-saham dari Amerika Serikat (AS).
Analis Bitfinex memperingatkan bahwa fase penurunan belum sepenuhnya berakhir meskipun bitcoin sempat pulih dari titik terendah akibat koreksi besar sebelumnya di 11 Oktober.
“Bitcoin perlu bertahan di atas biaya dasar pemegang jangka pendek di US$113.600. Ia kini menjadi level penting untuk mengonfirmasi pergeseran tren ke arah positif,” tulis Tim Analis Bitfinex.
“Perdagangan di atas level ini secara historis menandai transisi dari fase koreksi menuju fase akumulasi,” lanjutnya.
Namun, jika gagal bertahan di atas level tersebut, risiko penurunan lebih dalam ke sekitar US$97.500. Ia diperkirakan menjadi batas bawah dari area konsolidasi saat ini.
Harga Bitcoin (BTC) kembali tertahan di level resistensi US$ 116.000. Para analis menilai, reli harga kripto terbesar ini kemungkinan belum akan menembus level tersebut hingga adanya kejelasan dari hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan ini.
Melansir Cointelegraph, per Selasa (28/10/2025), harga Bitcoin berada di kisaran US$ 112.784, naik sekitar 13% sejak penurunan besar pada 10 Oktober akibat aksi jual likuidasi massal.
Meski tren penguatan terlihat, sinyal teknikal menunjukkan bahwa penutupan harian di atas US$ 116.000 masih dibutuhkan untuk mengonfirmasi pembalikan tren bullish secara meyakinkan.
Sebagai informasi, data Coinmarketcap Rabu (29/10/2025) pukul 07.21 WIB, harga Bitcoin di level US$112.720 atau turun 1,27% dalam 24 jam terakhir.
Data dari TRDR memperlihatkan aksi jual besar setiap kali harga Bitcoin mencoba menembus US$ 116.000.
Sementara itu, data order book di Binance dan Coinbase menyoroti adanya tembok permintaan jual kuat di level US$ 116.000 (pasar spot Coinbase) dan US$ 117.000–US$ 118.000 (pasar berjangka Binance).












