Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin (BTC) Tergelincir 2,65% di Level US$110.053 Per Koin atau Setara Rp1,82 Miliar Per Koin

×

Harga Bitcoin (BTC) Tergelincir 2,65% di Level US$110.053 Per Koin atau Setara Rp1,82 Miliar Per Koin

Sebarkan artikel ini
Bitcoin
Harga Bitcoin (BTC) hari ini turun tajam ke level US$ 110 ribu, setelah Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan bernada hawkish yang mengguncang pasar.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun melonjak 8 basis poin ke 4,06%, sedangkan dolar AS menguat signifikan.

Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga Desember turun drastis menjadi 69% dari sebelumnya 90%.

The Fed Masih Waspada

Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%–4,0%, sesuai ekspektasi.

Namun, keputusan itu disebut sebagai ‘pemangkasan yang bernuansa hawkish’, lantaran Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, memilih untuk menahan suku bunga.

Menurut Co-founder RedStone Marcin Kazmierczak, kondisi shutdown pemerintah AS dan terhentinya rilis data ekonomi membuat langkah The Fed ke depan sulit diprediksi.

Baca Juga  Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Jumat, (19/9/2025): Bitcoin Naik Tipis 0,41% dan Ethereum (ETH) Naik 0,70%

“Ketiadaan data akibat shutdown membuat arah kebijakan The Fed tidak bisa ditebak, dan ketidakpastian inilah yang paling dibenci pasar,” ujarnya.

Kazmierczak menilai, situasi ini berpotensi memicu volatilitas tinggi pada Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan hingga akhir tahun.

Direktur perusahaan perdagangan kripto Wincent, Paul Howard, menilai Bitcoin masih mencoba bertahan di kisaran US$110 ribu – 120 ribu. Namun, prospek berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga membuat harga bergerak lebih lemah.

“Kondisi ini mungkin menjadi kesempatan akumulasi jangka pendek. Saya memperkirakan akan ada perbaikan makro pada November yang dapat mengangkat aset berisiko sebelum terjadi konsolidasi di akhir tahun,” ujarnya.