Scroll untuk baca artikel
Ekonomi dan Bisnis

Rencana Penertiban Usaha Thrifting Berpotensi Picu Gejolak Ekonomi, Pengamat Minta Pemerintah Tak Gegabah

×

Rencana Penertiban Usaha Thrifting Berpotensi Picu Gejolak Ekonomi, Pengamat Minta Pemerintah Tak Gegabah

Sebarkan artikel ini
Purbaya thrifting
Salah seorang pedagang pakaian bekas atau thrifting di Pasar Sambu Kota Medan. Foto: Topikseru.com/Agus Sinaga

“Waktu yang tepat adalah ketika produksi pakaian lokal mampu memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat, sambil mengurangi ketergantungan impor,” tegasnya.

Pedagang Minta Pemerintah Tak Tutup Mata

Penolakan lebih dulu muncul dari pedagang pasar di Medan. Mereka meminta pemerintah tidak hanya menertibkan tanpa menyediakan solusi keberlanjutan.

Noni (42), pedagang sepatu bekas di Pasar Sambu, Medan Timur, mengaku omzet jualannya sepenuhnya bergantung pada barang impor bekas.

“Kalau benar mau ditutup, kami setelah ini kerja apa? Jangan hanya menyikat, tapi harus ada jalan keluar,” ucapnya.

Baca Juga  Presiden Prabowo Minta Rp 13 Triliun Hasil Korupsi CPO Disalurkan ke LPDP: Untuk Masa Depan Anak Bangsa

Dilema Kebijakan Tekstil Nasional

Penguatan industri pakaian dalam negeri sudah lama menjadi agenda pemerintah, namun kebijakan pembatasan thrifting berulang kali menghadapi perlawanan rakyat.

Di lapangan, thrifting dinilai memberikan akses pakaian murah di tengah tekanan ekonomi.

Jika kebijakan ini dilanjutkan, pemerintah harus:

  • menjamin kesiapan produksi domestik,
  • menyediakan program relokasi usaha,
  • serta pendampingan pelaku UMKM yang terdampak langsung.