Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Melemah 0,12% Bersandar di Level Rp16.651 Per Dolar AS Pagi Ini

×

Rupiah Spot Melemah 0,12% Bersandar di Level Rp16.651 Per Dolar AS Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
Rupiah Spot
Rupiah spot tercatat melemah 0,12% dibandingkan level penutupan pada Jumat (31/10/2025) yang berada di level Rp 16.631 per dolar AS.

Faktor Domestik: Neraca Perdagangan dan Inflasi
Untuk pekan depan, Alwy memperkirakan arah pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor domestik, terutama dari rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan September.

Ia memperkirakan, neraca perdagangan masih akan mencatatkan surplus sekitar US$ 5,2 miliar.

“Meskipun, masih lebih rendah dibanding surplus sebelumnya sebesar US$ 5,49 miliar,” terangnya.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data inflasi domestik yang diproyeksi mengalami kenaikan. Kenaikan inflasi ini berpotensi memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.

Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan domestik tersebut, Alwy memperkirakan rupiah berpotensi bergerak terbatas dalam rentang Rp 16.580–Rp 16.660 per dolar AS pada sepekan mendatang.

Analis Pasar: Rupiah Spot Berpotensi Konsolidasi dengan Penguatan yang Terbatas

Kurs rupiah ditutup datar dengan kecenderungan menguat pada Jumat (31/10/2025) lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat (31/10/2025), rupiah ditutup menguat tipis 0,03% dari perdagangan sebelumnya ke level Rp 16.631 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga  Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif Namun Cenderung Menguat Terbatas

Di lain sisi, mengacu kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup menguat 0,09% ke Rp 16.625 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya.

Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo mencermati, pernyataan hawkish Ketua The Fed Jerome Powell mengenai ketidakpastian pemangkasan suku bunga pada Desember menahan laju penguatan rupiah.

“Namun, laporan kesepakatan dagang sementara antara AS dan China memberikan ruang bagi mata uang Garuda untuk menguat di akhir pekan,” katanya.

Adapun untuk perdagangan Senin (3/11/2025), Sutopo mencermati rupiah masih akan dibayangi oleh dominasi dolar AS.

Sebab, ia melihat, sikap ketat The Fed masih akan menjadi tekanan bagi mata uang emerging markets termasuk rupiah.

Meskipun demikian, Sutopo bilang, intervensi dan kebijakan stabilisasi dari BI serta fundamental domestik yang relatif terjaga berpotensi menahan pelemahan rupiah.

“Sehingga, memungkinkan adanya potensi konsolidasi dengan penguatan yang terbatas,” imbuhnya.

Oleh karena itu, untuk Senin (3/11/2025), Sutopo memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.550–Rp 16.700 per dolar AS.