Sementara, mengacu kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 16.664 per dolar AS. Di level ini, rupiah melemah 0,23% dari perdagangan sebelumnya.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah dipicu oleh penguatan dolar AS dan prospek pemangkasan suku bunga oleh BI.
“Data perdagangan Indonesia bulan September yang dirilis siang ini lebih kuat dari perkiraan, namun tidak mampu mendukung rupiah,” imbuhnya.
Adapun untuk perdagangan Selasa (4/11/2025), Lukman melihat terdapat sentimen eksternal dan internal yang dapat menggerakkan mata uang Garuda.
Pasalnya, dolar AS masih terus menguat oleh kesepakatan baru AS-China. Sementara dari domestik, rupiah masih tertekan oleh prospek kebijakan longgar BI dan pemerintah.
“Apabila data aktivitas manufaktur AS naik, dolar AS masih berpotensi kembali menguat,” ujar Lukman.
Oleh karena itu, Lukman memprediksi rupiah spot akan bergerak di kisaran Rp 16.600-Rp 16.750 per dolar AS pada Selasa (4/11/2025).












