Topikseru.com – Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dalam menekan harga cabai merah dinilai belum sepenuhnya efektif. Meski intervensi pasar dilakukan beberapa kali, komoditas tersebut masih mengalami lonjakan harga yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumut menegaskan telah menambah suplai cabai merah dari sejumlah sentra lokal untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.
Kebijakan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dan Tertib Niaga Disperindag Sumut, Charles T. H. Situmorang kepada Topikseru.com, Selasa (4/11/2025).
Harga Cabai Merah Fluktuatif, Masyarakat Tertekan
Menurut Charles, kondisi fluktuasi harga cabai merah perlu penanganan cepat, karena menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi pangan di Sumatera Utara.
“Kami menambah pasokan dari sentra produksi lokal untuk menjaga kestabilan permintaan dan penawaran di pasar,” ujarnya.
Selain penambahan stok, pemerintah daerah juga mendorong langkah strategis lain melalui koordinasi dengan dinas perdagangan di 33 kabupaten/kota.
Sosialisasi HET dan HAP di Pasar Tradisional
Pemerintah melakukan sosialisasi terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan Pembelian (HAP) kepada pedagang tradisional dan pelaku usaha.
Langkah ini diharapkan menjadi panduan agar harga pangan tidak melambung di luar batas wajar.
“Kami terus memantau dan melakukan edukasi terkait HET dan HAP kebutuhan pokok yang berlaku saat ini,” lanjut Charles.







