Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin Turun 5,14%  Bertengger di Level $101,400 atau Setara Dengan Rp1.702.687.343 Per Koin

×

Harga Bitcoin Turun 5,14%  Bertengger di Level $101,400 atau Setara Dengan Rp1.702.687.343 Per Koin

Sebarkan artikel ini
Harga Bitcoin
Pada 5 November 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $101,400 atau setara dengan Rp1.702.687.343, mengalami penurunan 5,14% dalam 24 jam terakhir.

Topikseru.com – Harga Bitcoin (BTC) terus mengalami penurunan dan jatuh di bawah $105 ribu pada 4 November, memperpanjang tren bearish yang telah membayangi pasar.

Lalu, dalam 24 jam terakhir hari ini (5/11), Bitcoin mengalami penurunan sebesar 5%, sehingga total kerugian mingguan mencapai 10%.

Sentimen “risk-off” di pasar saham turut memperburuk kejatuhan pasar kripto.

Penurunan ini juga dipicu oleh serangkaian likuidasi di pasar mata uang kripto, yang semakin menambah suasana pesimis secara keseluruhan.

Harga Bitcoin Turun 5,14% dalam Waktu 24 Jam
Pada 5 November 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $101,400 atau setara dengan Rp1.702.687.343, mengalami penurunan 5,14% dalam 24 jam terakhir.

Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.660.464.688 dan harga tertingginya di Rp1.802.351.366.

Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp33.680 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 55% menjadi Rp1.951 triliun.

Harga Bitcoin Tertekan di Tengah Penutupan Pemerintah AS
Penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang kini telah memasuki bulan kedua turut memberikan dampak besar terhadap pasar keuangan, termasuk menekan harga Bitcoin.

Baca Juga  Harga Bitcoin (BTC) Terpangkas 1,55% Bertengger di Level US$107.350 Atau Setara Rp 1,78 Miliar Per Koin

Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office) memperkirakan bahwa penutupan ini dapat memperlambat pertumbuhan PDB AS hingga 2% pada kuartal keempat tahun 2025, serta merugikan perekonomian sebesar 7 hingga 14 miliar dolar dalam output ekonomi.

Namun, bukan hanya ketidakpastian fiskal yang menjadi beban pasar — pembekuan likuiditas yang parah juga menjadi faktor utama, dan hal ini tercermin jelas dalam metrik on-chain Bitcoin.

Cadangan Bitcoin di Bursa Meningkat di Tengah Ketidakpastian Pasar
Berdasarkan data on-chain dari CryptoQuant, cadangan Bitcoin di bursa mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam enam minggu terakhir.

Hal ini mengindikasikan bahwa investor mulai kembali memasukkan koin mereka ke bursa.

Fenomena ini sering kali menjadi sinyal adanya pengambilan risiko atau justru pengurangan risiko, yang menunjukkan bahwa para trader tengah mengantisipasi volatilitas pasar.

Selain itu, cadangan Bitcoin yang dimiliki para penambang kini berada di level terendah sejak pertengahan tahun 2025.