Lukman memperkirakan rupiah pada Kamis (6/11/2025) akan kembali tertekan di rentang Rp 16.550 – Rp 16.750 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2025 yang mencapai 5,04%.
Pertumbuhan tersebut lebih lambat bila dibandingkan kuartal II 2025 yang tumbuh 5,12%.
Ibrahim menyebut, dolar AS terus menguat sejak pekan lalu, setelah The Fed menyatakan pemotongan suku bunga pada Desember 2025 belum pasti.
“Market memperkirakan peluang sebesar 69,8% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, dan peluang sebesar 30,2% untuk mempertahankan suku bunga, menurut CME Fedwatch,” ujar Ibrahim.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada Kamis (6/11/2025) bergerak fluktuatif, namun bakal ditutup melemah direntang Rp 16.710 – Rp 16.760 per dolar AS.












