Topikseru.com – Pada perdagangan Rabu (5/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,93% ke level 8.318,53 di pasar spot.
Setelah sempat bergerak melemah di awal sesi, indeks berbalik arah di akhir perdagangan, ditopang oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2025 yang sedikit di atas perkiraan serta antisipasi rebalancing MSCI.
Equity Analyst Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menjelaskan bahwa IHSG sempat mendapat tekanan dari pasar global dan regional di awal sesi. Namun, indeks kemudian menguat berkat katalis positif dari rebalancing MSCI.
“Sentimen dari rebalancing MSCI, laporan keuangan kuartal III, rilis GDP, dan penyaluran dana bansos turut menopang penguatan indeks,” ujar Wafi.
Wafi menambahkan, dari sisi eksternal, pasar masih dibayangi oleh sikap risk-off investor global dan koreksi harga emas.
Meski demikian, secara teknikal IHSG mencatat higher high, menandakan tren masih bullish namun ruang penguatannya terbatas karena valuasi sudah tergolong tinggi.
Untuk perdagangan Kamis (6/11/2025), Wafi memperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi terbatas pasca rebalancing MSCI. Level support berada di kisaran 8.275, sementara resistance di 8.375.
“Sentimen besok masih akan dipengaruhi oleh katalis MSCI, laporan kinerja emiten, dan tren konsumsi menjelang akhir tahun,” imbuhnya.
Saham-saham big banks seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBCA masih menarik diperhatikan.












