Dari sisi pasokan global, rencana Kanada untuk kemungkinan mencabut batas emisi sektor minyak dan gas juga memicu kekhawatiran tambahan.
Dalam rencana anggaran yang diumumkan Perdana Menteri Mark Carney, Kanada membuka peluang untuk meninjau kembali kebijakan pembatasan emisi yang selama ini menahan produksi.
“Jika Kanada benar-benar mencabut kebijakan tersebut, pasokan minyak bisa meningkat lebih cepat,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
Tekanan harga juga datang setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, atau OPEC+, memutuskan menambah produksi sebesar 137.000 barel per hari pada Desember mendatang, sebelum menghentikan rencana kenaikan produksi lanjutan pada kuartal I-2026.
Sementara itu, produksi minyak Kazakhstan—tidak termasuk kondensat gas, turun 10% pada Oktober menjadi 1,69 juta barel per hari. Meski menurun, angka itu masih berada di atas kuota produksi OPEC+.
Di Rusia, gangguan pasokan juga terjadi setelah pelabuhan Laut Hitam Tuapse menghentikan ekspor bahan bakar dan kilang minyak di wilayah tersebut menunda proses pengolahan akibat serangan drone Ukraina akhir pekan lalu.
Secara keseluruhan, pasar minyak global saat ini menghadapi tekanan ganda: meningkatnya stok dan prospek kenaikan pasokan, di tengah masih tingginya ketidakpastian geopolitik yang membayangi rantai energi dunia.












