Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Mayoritas Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Kamis (6/11/2025): Bitcoin Naik 2,43 Persen dan Ethereum (ETH) Menguat 5,06 Persen

×

Mayoritas Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Kamis (6/11/2025): Bitcoin Naik 2,43 Persen dan Ethereum (ETH) Menguat 5,06 Persen

Sebarkan artikel ini
Kripto
kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,43 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 7,13 persen sepekan.

Aksi jual besar-besaran di pasar kripto menyebabkan lebih dari USD 2 miliar aset digital terlikuidasi. Kondisi ini menimbulkan tekanan hebat selama dua hari berturut-turut, seiring dengan pelepasan leverage yang semakin meluas.

Pertanyaan utama investor pada kondisi pasar saat ini, bukan lagi tentang apa penyebab jatuhnya harga, melainkan seberapa jauh harga bisa terus merosot.

Senior Research Analyst Tiger Research Ryan Yoon, memperkirakan bahwa Bitcoin akan bertahan di kisaran USD 98.000 dan tetap memegang target jangka panjang di USD 200.000.

Menurut Tim Sun, seorang peneliti senior di HashKey Group, tekanan jual yang terjadi menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam dinamika pasar. Ia menilai, kini investor cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil risiko di tengah volatilitas yang meningkat.

“Obligasi menjadi satu-satunya aset yang mencatat kenaikan, sementara Bitcoin, emas, dan saham mengalami penurunan serentak,” ungkap Sun kepada Decrypt.

Ia menambahkan, area USD 85.000 bisa menjadi batas bawah yang kuat bagi Bitcoin jika tekanan jual berlanjut.

Penyebab Nilai Aset Berisiko Turun

Penguatan kurs dolar AS disebut sebagai penyebab utama penurunan harga aset berisiko. Analis Senior Operasional Onboarding Schroders Jiehan Chen, mengungkapkan kepada Decrypt, “Penguatan USD menjadi pendorong utama jatuhnya harga aset berdenominasi dolar.”

Baca Juga  Harga Bitcoin Bergerak di Bawah US$ 116.000 Terkerek Kebijakan The Fed Picu Volatilitas

Pendapat ini turut diamini sejumlah pakar lain.

Selain itu, Sun menyoroti tanda-tanda pengetatan likuiditas di pasar pendanaan jangka pendek. Ia mencatat meningkatnya penggunaan fasilitas repo The Fed dan naiknya saldo rekening Departemen Keuangan AS yang telah menembus USD 1 triliun, menandakan ketersediaan dana likuid di pasar semakin terbatas.

Kekhawatiran pasar kian meningkat seiring ancaman government shutdown di Amerika Serikat yang diperkirakan berlangsung hingga Desember.

Berdasarkan data dari platform prediksi Myriad, 98,7% pengguna yakin shutdown kali ini akan menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS.

Di tengah kekhawatiran akibat government shutdown, Derek Lim, Head of Research di Caladan, mengatakan kepada Decrypt bahwa pengetatan likuiditas turut memperbesar tekanan jual yang tengah melanda.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Redaksi tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.