Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Ditutup Menguat 18,53 Poin Bertengger di Level 8.337,05 Sore Ini

×

IHSG Ditutup Menguat 18,53 Poin Bertengger di Level 8.337,05 Sore Ini

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,53 poin atau 0,22% ke 8.337,05 di pasar spot.

Kenaikan IHSG ditopang menguatnya tujuh indeks sektoral dari total 11 sektor di BEI.

Sektor yang naik paling tinggi antara lain transportasi, perindustrian, energi, keuangan, barang konsumer non primer, infrastruktur serta properti dan real estate.

Total volume perdagangan saham di BEI pagi ini mencapai 1,32 miliar dengan nilai transaksi tembus Rp 1,73 triliun.

Ada 245 saham yang menguat, 157 saham yang terkoreksi dan 225 saham yang stagnan.

Top gainers di LQ45 adalah:
1. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 2,84% ke Rp 1.450 per saham
2. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) 1,40% ke Rp 1.445 per saham
3. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 1,50% ke Rp 89.525 per saham

Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 3,41% ke Rp 1.275 per saham
2. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 2,47% ke Rp 1.185 per saham
3. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) 1,77% ke Rp 1.110 per saham

Analis Pasar: IHSG Masih Berpotensi Bergerak Dalam Tren Positif

IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I hari ini di Perdagangan Kamis (6/11/2025) sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,93% ke level 8.318,53 pada perdagangan Rabu (5/11/2025).

Setelah sempat bergerak melemah di awal sesi, indeks berbalik arah di akhir perdagangan, ditopang oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2025 yang sedikit di atas perkiraan serta antisipasi rebalancing MSCI.

Equity Analyst Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menjelaskan bahwa IHSG sempat mendapat tekanan dari pasar global dan regional di awal sesi. Namun, indeks kemudian menguat berkat katalis positif dari rebalancing MSCI.

“Sentimen dari rebalancing MSCI, laporan keuangan kuartal III, rilis GDP, dan penyaluran dana bansos turut menopang penguatan indeks,” ujar Wafi.

Wafi menambahkan, dari sisi eksternal, pasar masih dibayangi oleh sikap risk-off investor global dan koreksi harga emas.

Baca Juga  Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project: IHSG Cenderung Alami koreksi Meski Ada Sentimen Window Dressing

Meski demikian, secara teknikal IHSG mencatat higher high, menandakan tren masih bullish namun ruang penguatannya terbatas karena valuasi sudah tergolong tinggi.

Untuk perdagangan Kamis (6/11/2025), Wafi memperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi terbatas pasca rebalancing MSCI. Level support berada di kisaran 8.275, sementara resistance di 8.375.

“Sentimen hari ini masih akan dipengaruhi oleh katalis MSCI, laporan kinerja emiten, dan tren konsumsi menjelang akhir tahun,” imbuhnya.

Saham-saham big banks seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBCA masih menarik diperhatikan.

Selain itu, sektor konsumer dan ritel seperti AMRT, ICBP, ERAA, UNVR, dan KLBF juga berpotensi menguat. Dari sektor tambang, saham ADRO, BRMS, INDY, MDKA, dan ANTM layak dicermati.

Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menilai penguatan IHSG hari ini turut ditopang oleh rilis data PDB yang sesuai ekspektasi pasar.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melambat menjadi 1,43% QoQ di kuartal III-2025, namun masih sedikit di atas konsensus 1,4%.

Menurut Alrich, pasar juga menantikan hasil pertemuan Bank of England serta data industri dan penjualan ritel dari Eropa.

“Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan potensi kenaikan jangka pendek setelah muncul Golden Cross pada indikator MACD dan meningkatnya volume beli,” jelasnya.

Meski begitu, Alrich mengingatkan bahwa volatilitas masih akan meningkat seiring pengumuman review kuartalan MSCI.

Ia memperkirakan IHSG akan bergerak menguji resistance di 8.350 dengan pivot di 8.250 dan support di 8.170.

Adapun saham pilihan Phintraco untuk perdagangan Kamis (6/11/2025) meliputi MBMA, MAPI, EMTK, WIFI, dan PSAB.

Secara umum, analis menilai IHSG masih berpotensi bergerak dalam tren positif, namun investor disarankan mencermati potensi aksi ambil untung setelah rebalancing MSCI selesai.