“Rupiah menguat terhadap dolar AS yang melemah di tengah sentimen risk on okeh harapan pembatalan kebijakan tarif Trump oleh Mahkamah Agung AS. Data PDB yang lebih kuat kemarin juga masih mendukung rupiah,” jelas Lukman.
Mengenai sentimen pergerakan Rupiah pada Jumat (7/11/2025), Lukman memproyeksi data ekonomi AS diperkirakan masih akan absen di tengah shutdown.
Sementara itu, dari sisi domestik investor menantikan data cadangan devisa.
Lukman memproyeksi, rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas, dengan rentang Rp 16.650 – Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (7/11/2025).












