Tim riset XWIN Research Japan mencatat, rasio Market Value to Realized Value (MVRV) Bitcoin—indikator yang mengukur apakah aset overvalued atau tidak—telah turun ke level yang secara historis menandai fase dasar harga.
Firma analisis on-chain Glassnode juga menyebut pelemahan kali ini masih tergolong koreksi wajar dalam siklus pasar.
“Tingkat Relative Unrealized Loss saat ini hanya sekitar 3,1%, jauh lebih rendah dibanding periode bear market 2022–2023 yang menembus level ekstrem. Selama berada di bawah 5%, pasar masih tergolong stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda panik,” tulis laporan Glassnode.
Sementara itu, CEO Sigma Capital Vineet Budki memperkirakan Bitcoin masih bisa terkoreksi hingga 65%-70% dalam dua tahun mendatang.
Di sisi lain, Cathie Wood dari ARK Invest memangkas proyeksi jangka panjangnya untuk Bitcoin sebesar USUS$300.000, dari sebelumnya USUS$1,5 juta menjadi USUS$1,2 juta pada 2030.
Ia memperingatkan bahwa meningkatnya penggunaan stablecoin di pasar negara berkembang mulai mengikis peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store of value).












