Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Bitcoin Menguat 2,43 Persen Bertengger di Level USD102.296 atau Setara Rp1,70 Miliar Per Koin

×

Harga Bitcoin Menguat 2,43 Persen Bertengger di Level USD102.296 atau Setara Rp1,70 Miliar Per Koin

Sebarkan artikel ini
Bitcoin
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,43 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 7,13 persen sepekan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penurunan tajam pasar kripto di awal November 2025 menyebabkan sejumlah perusahaan blockchain mencatat kerugian belum terealisasi (unrealized losses) hingga miliaran dolar AS. Aksi likuidasi besar-besaran dan perdagangan dengan leverage tinggi membuat kapitalisasi pasar kripto anjlok lebih dari USD 1 triliun.

Dikutip dari coinmarketcap, Sabtu (8/11/2025), meski aksi jual besar melanda, analis menilai minat institusional masih tetap kuat. Mereka menilai koreksi kali ini lebih disebabkan oleh mekanisme pasar ketimbang melemahnya fundamental aset digital seperti Bitcoin.

Beberapa perusahaan yang terkena dampak besar antara lain BitMine, yang mencatat sekitar USD 2,1 miliar kerugian dari simpanan Ethereum miliknya.

Perusahaan publik Strategy, yang berfokus pada Bitcoin, mengalami penurunan harga saham hingga 53% per 7 November. Sementara Metaplanet asal Jepang menghadapi kerugian sekitar USD 120 juta, dengan sahamnya anjlok 80% dari puncak.

Baca Juga  Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Senin (3/11/2025): Bitcoin Naik 0,40 Persen dan Ethereum (ETH) Kembali Menguat 0,81 Persen

Koreksi pasar ini terjadi antara awal Oktober hingga awal November 2025, ketika harga Bitcoin turun ke kisaran USD 100.000 dan memicu gelombang likuidasi posisi beli di bursa kripto utama.

Dalam sepekan, nilai posisi panjang (long positions) yang dilikuidasi mencapai lebih dari USD 1 miliar, mempercepat penurunan harga.

Analis menilai penurunan ini dipengaruhi oleh tekanan kebijakan moneter global yang ketat, aksi ambil untung setelah rekor tertinggi, serta lemahnya struktur leverage di pasar derivatif.

Meski begitu, mereka menegaskan fundamental kripto tetap kuat, tercermin dari arus dana masuk institusi melalui ETF berbasis aset digital yang masih berlanjut.

Para analis juga melihat kondisi ini sebagai fase penyegaran pasar, bukan awal dari tren penurunan jangka panjang.

Koreksi saat ini diperkirakan dapat memperkuat ekosistem kripto dengan menyingkirkan leverage berlebihan dan menegaskan kembali peran aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai fondasi pasar digital global.