“Posisi cadangan devisa meningkat US$ 1,19 miliar dolar AS pada bulan Oktober 2025, didukung oleh penerbitan global bond dalam bentuk RMB, USD, dan EUR,” jelas Josua.
Menurutnya, penerbitan global bond mampu menutup outflow di pasar keuangan domestik yang terjadi sepanjang bulan, terutama di pasar obligasi.
Penguatan cadangan devisa memberikan kepastian terhadap investor terkait dengan stabilitas nilai tukar Rupiah, sehingga pada akhir sesi, Rupiah jadi menguat.
Namun sepanjang pekan, dia mencermati Rupiah cenderung alami tren pelemahan, dipengaruhi oleh pernyataan berbagai pejabat The Fed yang mengindikasikan keraguan terkait pemotongan suku bunga lebih lanjut di bulan Desember 2025 mendatang.
Selama sepekan ke depan, Josua memproyeksi Rupiah akan bergerak menguat terbatas dalam rentang Rp 16.625 – Rp 16.725 per dolar AS pada Senin (10/11/2025).












