Secara teknikal, Alrich menilai IHSG masih berada di tren bullish jangka pendek hingga panjang. Indeks masih bergerak di atas MA5, MA20, dan MA50, serta didukung indikator MACD yang positif.
Namun, indikator Stochastic RSI menunjukkan area overbought dan IHSG mendekati upper Bollinger Band, sehingga potensi koreksi jangka pendek masih terbuka.
“IHSG berpotensi bergerak konsolidatif di kisaran 8.350–8.450. Jika menembus level 8.450 dengan volume yang cukup, peluang menuju level psikologis 8.500 terbuka,” kata Alrich.
Untuk perdagangan Kamis (13/11/2025), Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ELSA, INKP, TKIM, AKRA, dan MYOR.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai IHSG masih berpotensi terkoreksi terbatas dengan level support di 8.372 dan resistance di 8.415.
“Investor juga akan mencermati pidato The Fed yang dapat memberi arah baru bagi pasar,” ujarnya.
Herditya merekomendasikan saham ISAT di level Rp 2.300– Rp 2.370 per saham, JSMR Rp 3.660– Rp 3.760 per saham, dan WIRG Rp 134–Rp 155 per saham untuk perdagangan jangka pendek.












