Topikseru.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mulai merumuskan strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah. Tiga sektor menjadi prioritas pengembangan, yakni perkebunan, perikanan, dan peternakan, yang ditargetkan masuk dalam rantai industri bernilai tambah.
Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan langkah ini merupakan upaya mengubah komoditas primer menjadi produk bernilai industri agar kontribusi ekonomi daerah lebih optimal.
“Fokus kita bukan hanya produksi bahan mentah, tetapi mengembangkan komoditas menjadi industri berkelanjutan,” ujarnya di Medan, Kamis (13/11/2025).
Perkebunan Jadi Andalan: Kelapa Dalam, Kopi, dan Aren
Dari sisi perkebunan, Pemprov Sumut menetapkan tiga komoditas unggulan untuk digenjot hingga level hilirisasi:
- Kelapa dalam
- Kopi
- Aren
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut tahun 2024, total luas perkebunan rakyat mencapai 2,1 juta hektare.
Tanaman yang mendominasi di antaranya kelapa sawit, karet, kopi, kakao, kelapa dalam, dan aren.
Rinciannya:
- Kelapa dalam: ±111.690 hektare
- Kopi: ±98.560 hektare
- Aren: ±7.000 hektare
Komoditas ini dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan ke industri turunan seperti minyak kelapa, gula aren, serat, hingga produk ekspor berbasis kopi.
Perikanan Fokus ke Ikan Asin & Teri, Peternakan Bidik Sapi dan Kambing Sapera
Untuk sektor perikanan, Pemprov Sumut memusatkan perhatian pada pengembangan ikan asin dan ikan teri, dua komoditas yang selama ini kuat di pasar lokal dan ekspor.












