Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Menguat 0,11% Berada di Level Rp16.709 Per Dolar AS

×

Rupiah Spot Menguat 0,11% Berada di Level Rp16.709 Per Dolar AS

Sebarkan artikel ini
upiah spot masih bertahan menguat berada di level Rp 16.709 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,11% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.728 per dolar AS.

Di pasar spot, kurs rupiah melemah 11 poin atau 0,07% ke level Rp 16.728 per dolar AS. Sejalan, kurs rupiah Jisdor hari ini melemah tipis 10 poin atau 0,06% menjadi Rp 16.732 per dolar AS.

Lukman Leong, analis mata uang Doo Financial Futures menyampaikan bahwa pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh pernyataan dovish dari beberapa pejabat the Fed dan harapan pemerintah AS untuk kembali merilis data-data ekonomi. Ini yang akan meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga the Fed.

Sejalan dengan ini, Lukman memperkirakan rupiah hari ini masih akan tertekan terhadap dolar AS.

Namun, antisipasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) minggu depan juga akan menjadi katalis pergerakan rupiah hari ini Jumat (14/11/2025).

“Tidak ada data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar, rupiah masih tertekan oleh antisipasi RDGBI minggu depan. Walau demikan perlemahan dolar AS dan intervensi BI dapat membatasi perlemahan,” terang Lukman.

Sementara itu, Sutopo Widodo, Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka mengatakan bahwa pergerakan rupiah pada Jumat (14/11/2025) akan sangat dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri, khususnya dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah 0,006% Duduk di Level Rp16.584 Per Dolar AS Pagi Ini

Sentimen krusial yang harus dicermati adalah rilis data Produksi Industri Tiongkok untuk Oktober 2025.

Mengingat Tiongkok adalah mitra dagang utama Indonesia, data yang menunjukkan perlambatan di luar ekspektasi dapat memicu kekhawatiran atas permintaan komoditas global.

Meningkatkan sentimen risk-off di pasar regional, dan pada gilirannya akan menekan rupiah karena investor beralih ke aset yang lebih aman, yaitu dolar AS.

Dicermati juga, ekspektasi bahwa data AS ini akan menunjukkan kelemahan ekonomi berpotensi menahan laju penguatan dolar dan memberi ruang penguatan bagi rupiah.

“Namun, jika arus modal asing (capital outflow) dari pasar obligasi dan saham domestik Indonesia berlanjut, hal ini akan tetap menjadi tekanan internal yang membebani nilai tukar,” jelas Sutopo.

Secara teknikal, dengan adanya kombinasi sentimen risk-off global (didukung oleh penguatan dolar) dan sinyal kebijakan dovish dari BI, rupiah diproyeksikan akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas.

Dengan berbagai sentimen di atas, Sutopo memproyeksi pergerakan rupiah untuk Jumat (14/11/2025) akan berada di antara Rp 16.700 hingga Rp 16.780 per dolar AS.

Sementara Lukman memproyeksi rupiah pada hari Jumat akan bergerak di rentang Rp 16.650 – Rp 16.800 per dolar AS.