“Pattern bullish reversal cup and handle masih valid. Kami melihat peluang IHSG menuju 8.600 sebelum akhir tahun masih terbuka,” kata Liza.
Untuk pekan depan, pasar akan memantau data inflasi Amerika Serikat, pergerakan yield US Treasury, serta dinamika aliran dana asing.
Liza memperkirakan IHSG berpotensi bergerak mixed to higher pada perdagangan Senin, selama area 8.200-8.300 dapat bertahan.
Soal arus modal asing, Liza melihat tren net buy masih mungkin berlanjut hingga akhir 2025.
Likuiditas global yang lebih longgar dan prospek ekonomi Indonesia yang terjaga disebut menjadi faktor pendorongnya.
Meski demikian, level resistance all-time high 8.478 masih menjadi area kunci yang perlu ditembus untuk membuka ruang penguatan lebih lanjut.
Selain sektor perbankan, Liza menilai saham konsumer primer, telekomunikasi, infrastruktur digital, serta sejumlah emiten properti yang diuntungkan insentif PPN DTP tetap menarik masuk dalam radar investor.












