Topikseru.com – Pada perdagangan Sabtu (22/11/2025) Pasar kripto kembali ambles dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini jeblok lagi.
Bahkan sempat menembus level US$ 80 ribu yang menjadi penanda awal fase bear market yang lebih panjang.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kapitalisasi pasar kripto global anjlok 4,13% menjadi US$ 2,88 triliun dalam 24 jam.
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) hari ini jeblok lagi sebesar 3,84% dalam 24 jam terakhir.
Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 84.482 per koin atau setara Rp 1,4 miliar (Kurs Rp 16.671).
Penurunan tajam juga terjadi pada Ethereum (ETH) sebesar 5,38% menjadi US$ 2.728, Binance (BNB) ambles 6,51% menjadi US$ 824.
Dogecoin (DOGE) terpangkas 8,94% menjadi US$ 0,13, XRP jeblok 5,8% menjadi US$ 1,92, dan Solana (SOL) jatuh 6,27% menjadi US$ 127.
Dikutip dari CoinTelegraph, awan gelap kembali menyelimuti pasar kripto setelah Bitcoin (BTC) yang sempat menjebol level US$ 80 ribu pada Jumat (21/11/2025).
Penurunan ini menegaskan sinyal teknikal yang selama ini dikhawatirkan pasar, yaitu konfirmasi pola death cross, yang secara historis kerap menjadi penanda awal fase bear market yang lebih panjang.
Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran US$ 84.354, namun pelemahan tajam pekan lalu memicu alarm teknikal yang menunjukkan tren naik jangka panjang telah patah.
Menurut analis kripto Rekt Capital, penutupan BTC/USD di bawah moving average (MA) 50-minggu pada akhir pekan lalu menjadi sinyal pertama rusaknya struktur bullish Bitcoin.
“Bitcoin gagal merebut kembali EMA 50-minggu. Ketika tren makro berubah, struktur bullish otomatis batal,” tulis Rekt Capital di X.
Tekanan jual semakin dalam setelah harga ikut menembus MA 100-minggu, membawa Bitcoin ke level terendah dalam enam bulan di US$ 80.500 pada Jumat.












