Topikseru.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada awal perdagangan Rabu (26/11), meski bursa regional kompak menghijau.
Berdasarkan data RTI pukul 09.15 WIB, IHSG menguat tipis 0,02% atau 1,72 poin ke level 8.524,29.
Sebanyak 223 saham naik, 273 saham turun, dan 193 saham stagnan. Total volume transaksi mencapai 6,7 miliar saham dengan nilai Rp 3,4 triliun.
Tujuh indeks sektoral menopang pergerakan IHSG. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu IDX-Health naik 1,03%, IDX-Cyclic naik 0,96%, dan IDX-Energy naik 0,63%.
Top Gainers LQ45:
DSSA naik 2,61% ke Rp 110.000
AMMN naik 1,84% ke Rp 6.925
JPFA naik 1,26% ke Rp 2.410
Top Losers LQ45:
SCMA turun 2,05% ke Rp 382
GOTO turun 1,54% ke Rp 64
BBCA turun 1,18% ke Rp 8.400
Analis Pasar: IHSG Diperkirakan Mencoba Menguji Resistance Terdekat di Area 8.600–8.650
Pada perdagangan Selasa (25/11/2025), IHSG ditutup turun 48,36 poin atau 0,56% ke level 8.521,88.
Padahal, indeks sempat dibuka di zona hijau pada awal sesi. Sehari sebelumnya, IHSG melesat 1,85% dan menyentuh all time high baru di level 8.570,25.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah sehari setelah mencetak rekor tertinggi terbaru.
Meski terkoreksi, analis menilai peluang penguatan jangka pendek masih terbuka selama indeks bertahan di atas zona support utama.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, mengatakan tren penguatan IHSG secara teknikal masih berpotensi berlanjut selama indeks tidak turun di bawah area support 8.450–8.500.
“Rebound kuat pada perdagangan Senin juga diperkuat oleh net foreign buy yang besar, didorong rebalancing MSCI yang efektif mulai pekan ini,” ujarnya.
Rebalancing tersebut membuat tujuh emiten resmi masuk ke jajaran konstituen MSCI per Selasa (25/11), yakni BRMS, BREN, DSNG, ENRG, MSIN, RAJA, dan WIFI.
Dari sisi makro, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada 2025 serta stabilnya fundamental ekonomi domestik turut menopang sentimen pasar.












