Topikseru.com – Pada awal perdagangan Selasa (2/12/2025) rupiah spot dibuka menguat berada di level Rp 16.630 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,20% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.663 per dolar AS.
Di Asia, rupiah menguat bersama beberapa mata uang lainnya. Peso Filipina mencatat penguatan terbesar yakni 0,30%.
Disusul rupiah yang menguat 0,20% dan ringgit Malaysia yang menguat 0,03%.
Dolar Singapura flat, sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini.
Baht Thailand melemah 0,14%, won Korea melemah 0,10%, yen Jepang melemah 0,09%.
Yuan China melemah 0,05%, dolar Hong Kong melemah 0,02% dan dolar Taiwan melemah 0,003% terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 99,41, tak berubah dari sehari sebelumnya yang juga ada di level 99,41.
Analis Pasar: Rupiah akan Bergerak Fluktuatif dengan Kecenderungan Menguat
pada perdagangan Senin (1/12/2025) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.
Berdasarkan data yang dilansir dari Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup menguat 0,07% ke level Rp 16.663 per dolar AS pada Senin (1/12).
Berbeda dengan pasar spot, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 0,04% ke Rp 16.668 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 16.661 per dolar AS pada Jumat (28/11/2025).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah hari ini dipengaruhi pelemahan dolar AS di awal Desember.
Indeks dollar pada Senin turun 0,18% di level 99,28 hingga pukul 17.40 WIB.
Ia bilang faktor lain yang menjadi penggerak adalah peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan pekan depan.












