Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Analis Pasar: IHSG Masih Rawan Terkoreksi Meski Kecenderungan Utama Tetap Positif

×

Analis Pasar: IHSG Masih Rawan Terkoreksi Meski Kecenderungan Utama Tetap Positif

Sebarkan artikel ini
IHSG
support IHSG di 8.553 dan 8.506, sementara resistance berada di 8.666 dan 8.706. Nafan merekomendasikan strategi accumulate selected stocks, buy on dip, serta menerapkan manajemen risiko secara disiplin.

Sementara itu, OECD memperkirakan ekonomi global tetap resilien di tengah tensi perdagangan dan geopolitik, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2% pada 2025 dan 2,9% pada 2026.

Untuk Indonesia, pertumbuhan diperkirakan stabil di 5% pada 2025 dan 2026, sebelum naik ke 5,1% pada 2027.

Sementara itu, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai IHSG masih rawan terkoreksi meski kecenderungan utama tetap positif.

“IHSG sudah mencapai target di area 8.660-an dan kemudian ditutup terkoreksi tipis. Koreksi terjadi di tengah penguatan rupiah dan mayoritas bursa global, namun terbebani sektor basic materials dan finansial,” jelas Herditya.

Baca Juga  IHSG Ditutup Menguat 21,59 Poin ke Level 8.139,89 Sore Ini

Untuk perdagangan Kamis, Herditya memperkirakan support IHSG berada di 8.576 dengan resistance 8.625.

Ia menilai pelemahan harga emas serta rilis data manufaktur AS masih bisa menekan short-term sentiment.

Untuk saham pilihan, Herditya merekomendasikan BRPT pada rentang Rp3.640-Rp3.950 per saham, ESSA pada Rp660-Rp700 per saham, serta INCO pada Rp4.160-Rp4.290 per saham.