Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Dibuka Melemah 0,02% Bersandar di Level Rp16.656 Per Dolar AS

×

Rupiah Dibuka Melemah 0,02% Bersandar di Level Rp16.656 Per Dolar AS

Sebarkan artikel ini
Rupiah
rupiah spot melemah tipis berada di level Rp 16.656 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.653 per dolar AS.

Topikseru.com – Pada perdagangan Jumat (5/12/2025) pagi rupiah spot melemah tipis berada di level Rp 16.656 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.653 per dolar AS.

Di Asia, mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS pagi ini. Won Korea mencatat penguatan terbesar yakni 0,19%.

Disusul baht Thailand yang menguat 0,05%, yen Jepang menguat 0,04%, dolar Singapura menguat 0,04%, dan yuan China menguat 0,03% terhadap dolar AS.

Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Peso Filipina melemah 0,10%, dolar Taiwan melemah 0,10%.

Ringit Malaysia melemah 0,09%, rupiah melemah 0,02% dan dolar Hong Kong melemah 0,01% terhadap dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 99,00, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 98,98.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah 0,16% Terduduk di Level Rp16.735 Per Dolar AS Siang Ini

Analis Pasar: Rupiah spot akan Bergerak Fluktuatif Cenderung Melemah

Pada penutupan perdagangan Kamis (4/12/2025) rupiah kembali tertekan di mana sejumlah analis menilai tekanan rupiah kemungkinan berlanjut pada perdagangan esok hari Jumat (5/12/2025), seiring sensitivitas pasar terhadap data PCE dan cadangan devisa (cadev).

Nilai tukar rupiah di pasar spot tertekan pada penutupan Kamis (4/12/2025), rupiah ditutup di level Rp 16.653 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,15% dibanding penutupan hari sebelumnya ke level Rp 16.628 per dolar AS.

Sejalan dengan itu, Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,08% dibanding hari kemarin yakni menjadi Rp 16.646 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan, pergerakan rupiah akan dipengaruhi data cadangan devisa (cadev) yang dikhawatirkan bisa berdampak atau tergerus intervensi Bank Indonesia (BI).