Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Emas Antam Naik Rp13.000 Dibanderol di Level Rp2.416.000 Per Gram

×

Harga Emas Antam Naik Rp13.000 Dibanderol di Level Rp2.416.000 Per Gram

Sebarkan artikel ini
Antam
Berdasarkan data yang dilansir situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp2.416.000 per gram. Harga emas Antam itu naik Rp 13.000 jika dibandingkan dengan harga pada Selasa (9/12/2025) yang berada di level Rp 2.403.000 per gram.

Harga emas 250 gram: Rp 589.265.000

Harga emas 500 gram: Rp 1.178.320.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 2.356.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram).

Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya.

Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar.

Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Harga Emas Naik 0,01% Berada di Level US$ 4.236,70 Per Ons Troi

Harga emas naik tipis pada perdagangan Rabu (10/12/2025) pagi. Pukul 07.42 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2026 di Commodity Exchange ada di US$ 4.236,70 per ons troi, naik 0,01% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 4.236,20 per ons troi.

Baca Juga  Harga Emas Perhiasan Hari Ini di perdagangan Senin 2 Juni 2025 Masih Jadi Perhatian Masyarakat

Mengutip Bloomberg, harga emas naik tipis karena para pedagang menanti keputusan pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan isyarat pelonggaran moneternya pada tahun 2026.

Pasar kini hampir tidak melihat pemangkasna suku bunga The Fed sebanyak dua kali, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Kecurigaan bahwa The Fed akan menghentikan kebijakan pemangkasan suku bunga baru-baru ini dapat membebani emas, menurut analis BMI, unit Fitch Solution Inc dalam sebuah catatan.

BMI memperkirakan harga emas akan jatuh di bawah US$ 4.00 per ons troi karena siklus pelonggaran moneter yang dimulai tahun 2024 mulai kehilangan momentum