Mengutip Yahoo Finance, harga bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 89.837, naik 0,4% selama 24 jam terakhir pada 8 Desember 2025.
Harga bitcoin jauh di bawah titik tertinggi sepanjang masa di atas USD 126.000 atau Rp 2,1 miliar yang dicapai pada awal Oktober 2025.
Sejak 10 Oktober, bitcoin telah diperdagangkan antara USD 82.000 dan USD 90.000 mencerminkan koreksi yang signifikan dari puncaknya.
Seiring analis dan pelaku pasar memperdebatkan apakah siklus empat tahun bitcoin sedang berlangsung atau tidak, analis Bernstein telah menetapkan beberapa target harga baru untuk kripto.
Siklus Empat Tahun Bitcoin
Siklus empat tahun bitcoin berasal dari peristiwa halving ter-program yang terjadi kira-kira setiap empat tahun dan memotong setengah dari hasil yang diperoleh penambang.
Pengurangan pasokan ini secara historis mendorong fase-fase pasar akumulasi, reli dan koreksi.
Halving sebelumnya pada 2012, 2016, dan 2020 mendahului bull run besar yang diikuti oleh bear market yang berkepanjangan.
Namun, para analis berbeda pendapat mengenai apakah pola ini akan bertahan seiring Bitcoin semakin matang.
Chairperson Bitmine, Tom Lee, dalam penampilannya baru-baru ini di Binance Blockchain Week, menjelaskan siklus Bitcoin akan terputus dalam beberapa minggu mendatang.
“Saya pikir dalam 8 minggu ke depan kita akan memutus siklus Bitcoin 4 tahun. Kali ini bukan siklus 4 tahun, “ ujar dia seperti dikutip dari Yahoo Finance.
Dengan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 9-10 Desember, para pedagang mengamati apakah penurunan suku bunga yang diantisipasi dapat memengaruhi lintasan BTC dalam jangka pendek.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Redaksi tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.












