Topikseru.com – Pada perdagangan Jumat (12/12/2025) harga kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam di mana mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 0,24 persen dalam 24 jam dan 0,24 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 92.253 per koin atau setara Rp 1,53 miliar (asumsi kurs Rp 16.655 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 3,09 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 2,82 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 52,8 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,39 persen dan 2,08 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 14,7 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 7,61 persen dalam sehari dan 4,30 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.034 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali koreksi. SOL turun 0,95 persen dalam sehari dan 2,66 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,26 juta per koin.
XRP kembali berada di zona merah. XRP turun 1,01 persen dalam sehari terakhir dan 3,28 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 33.850 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 2,76 persen dan 5,30 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.336 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di kisaran level USD 1,00, keduanya sama-sama melemah masing-masing 0,13 dan 0,15 persen.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,14 triliun atau setara Rp 52.298 triliun, melemah sekitar 0,7 persen dalam sehari terakhir.
Pertumbuhan Treasury Bitcoin Melambat di 2025, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, pertumbuhan perusahaan yang menempatkan Bitcoin sebagai bagian dari aset kas atau corporate treasury menunjukkan tanda-tanda perlambatan pada 2025.
Meski sebanyak 117 perusahaan baru tercatat menambahkan BTC ke dalam neraca mereka tahun ini, lajunya tidak sekencang periode adopsi besar-besaran pada 2020–2021 maupun fase pemulihan 2023–2024.






