Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Harga Kripto Terkoreksi di Perdagangan Jumat (12/12/2025): Bitcoin Turun 0,24 Persen dan Ethereum Turun 3,09 Persen

×

Harga Kripto Terkoreksi di Perdagangan Jumat (12/12/2025): Bitcoin Turun 0,24 Persen dan Ethereum Turun 3,09 Persen

Sebarkan artikel ini
kripto
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 0,24 persen dalam 24 jam dan 0,24 persen sepekan.Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 92.253 per koin atau setara Rp 1,53 miliar (asumsi kurs Rp 16.655 per dolar AS).

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (12/12/2025), data ini mengindikasikan bahwa minat terhadap Bitcoin masih ada, terutama dari institusi yang berorientasi jangka panjang. Namun fase akumulasi agresif tampaknya mulai mereda.

Faktor seperti ketidakpastian ekonomi global, perdebatan regulasi, serta meningkatnya sikap hati-hati pelaku pasar diduga menjadi pemicu perlambatan tersebut.

Pada puncak tren FOMO institusi beberapa tahun lalu, perusahaan seperti MicroStrategy, Tesla, hingga Square gencar membeli BTC.

Momentum itu berlanjut pada 2023–2024 ketika Bitcoin bangkit dari kondisi bear market dan minat terhadap ETF kembali mendorong rasa ingin tahu investor institusi.

Namun memasuki 2025, meski harga Bitcoin bertahan di level support penting, jumlah perusahaan baru yang masuk jauh lebih sedikit.

Sebanyak 117 perusahaan baru tetap menjadi perkembangan positif, tetapi kecepatannya lebih lambat dari perkiraan, bahkan di tengah solusi kustodian yang makin jelas dan adopsi publik yang semakin luas.

Perlambatan ini menunjukkan banyak perusahaan kini berada dalam posisi “wait and see”. Mereka menunggu perkembangan ekonomi global, arah kebijakan moneter, serta kepastian regulasi Bitcoin sebelum berkomitmen menambah aset kripto dalam skala besar.

Meski demikian, melambatnya pertumbuhan Bitcoin Treasury tidak berarti minat institusi menghilang.

Banyak perusahaan kini lebih fokus pada produk keuangan berbasis BTC ketimbang memegang langsung asetnya.

Minat terhadap tokenized treasuries, integrasi stablecoin, hingga eksposur ke DeFi menjadi alternatif yang semakin dilirik.

Artinya, perlambatan ini bisa saja mencerminkan pasar yang semakin matang — bergeser dari adopsi berbasis hype menuju strategi jangka panjang yang lebih terstruktur dalam pemanfaatan aset kripto.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Redaksi tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.