Topikseru.com – Pada perdagangan Jumat (12/12/2025) rupiah spot menguat berada di level Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,05% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.676 per dolar AS.
Di Asia, rupiah menguat bersama beberapa mata uang lainnya. Dolar Taiwan mencatat penguatan terbesar yakni 0,14%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,10%.
Dolar Singapura menguat 0,06%, rupiah menguat 0,05%, won Korea menguat 0,01% dan yuan China menguat 0,004% terhadap dolar AS.
Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Peso Filipina melemah 0,20%, baht Thailand melemah 0,05%, yen Jepang melemah 0,05% dan dolar Hong Kong yang melemah 0,01% terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 98,38, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 98,34.
Analis Pasar: Rupiah Diperkirakan akan Datar Berkonsolidasi dengan Potensi Melemah Terbatas
Pada perdagangan Kamis (11/12/2025) rupiah menguat bersama dengan sejumlah mata uang Asia setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kali tahun ini.
Diketahui, kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 12 atau 0,07% menjadi Rp 16.676 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor menguat Rp 20 atau 0,12% menjadi Rp 16.668 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pergerakan rupiah yang ditutup menguat tipis karena dolar AS mengalami pelemahan, dipengaruhi oleh sentimen pasca The Fed melakukan pemangkasan suku bunga acuan.
Seperti diketahui, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan menurunkan suku bunga acuan (federal funds rate) sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,50% – 3,75%.












