Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Menguat 0,07% Dibuka di Level Rp16.635 Per Dolar AS Pagi Ini

×

Rupiah Spot Menguat 0,07% Dibuka di Level Rp16.635 Per Dolar AS Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
Rupiah
rupiah spot menguat 0,07% dibanding penutupan Jumat (12/12/2025) yang berada di level Rp 16.646 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Topikseru.com – Pada awal perdagangan hari ini. Senin (15/12/2025) rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis dibuka di level Rp 16.635 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ternyata, hal ini membuat rupiah spot menguat 0,07% dibanding penutupan Jumat (12/12/2025) yang berada di level Rp 16.646 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Hingga pukul 09.00 WIB, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,14%. Disusul, yen Jepang yang melesat 0,11%.

Selanjutnya, won Korea Selatan yang menanjak 0,09% dan baht Thailand yang terkerek 0,07%. Lalu ada dolar Singapura yang terangkat 0,04%.

Berikutnya ada yuan China dan dolar Hongkong yang sama-sama menguat tipis 0,02%.

Sementara itu, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,33%.

Kemudian ada peso Filipina yang terlihat melemah 0,1% terhadap the greenback di pagi ini.

Baca Juga  Pengamat Mata Uang: Pergerakan Rupiah Dipengaruhi Shutdown Pemerintah AS

Analis Pasar: Pergerakan Rupiah Akan Dipengaruhi Ekspektasi Suku Bunga

Pada perdagangan Jumat (12/12/2025) rupiah spot menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Berdasarkan data yang dilansir dari Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS.

Sementara, berdasarkan data dari Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,09% secara harian ke Rp 16.652 per dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, indeks dolar AS melemah setelah the Fed menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi dan masih membuka peluang penurunan satu kali lagi di tahun depan berdasarkan hasil Dot Plot.

Hal ini didukung oleh data klaim awal tunjangan pengangguran AS yang naik menjadi 236.000 untuk pekan yang berakhir pada 6 Desember, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang sebesar 191.000.

“Pelemahan dolar AS dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan ke depan,” ujar David.