Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Dibuka Melemah Tipis Berada di Level Rp16.670 Per Polar AS

×

Rupiah Spot Dibuka Melemah Tipis Berada di Level Rp16.670 Per Polar AS

Sebarkan artikel ini
Rupiah
rupiah spot dibuka melemah tipis berada di level Rp 16.670 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot. Ini membuat rupiah melemah tipis 0,02% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.667 per dolar AS.

Topikseru.com – Pada awal perdagangan hari ini. Selasa (16/12/2025) rupiah spot dibuka melemah tipis berada di level Rp 16.670 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Ini membuat rupiah melemah tipis 0,02% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.667 per dolar AS.

Hingga pukul 09.00 WIB, mata uang di kawasan bervariasi. Di mana, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,26%.

Berikutnya ada baht Thailand yang terkoreksi 0,15% dan won Korea Selatan turun 0,11%. Disusul, dolar Singapura yang melemah 0,02%.

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,24%. Lalu ada peso Filipina yang menanjak 0,19%.

Kemudian ada ringgit Malaysia yang terkerek 0,12% dan yuan China yang naik 0,05%.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah 0,03% Dalam Sepekan Dipicu Sentimen Penutupan Pemerintah AS

Diikuti, dolar Hongkong yang menguat tipis 0,04% terhadap the greenback pada pagi ini.

Rupiah Diproyeksi akan Didorong dentimen RDG BI dan Rilis data perekonomian AS

Pada Selasa (16/12/2025), pergerakan rupiah diproyeksi akan didorong sentimen RDG BI dan rilis data perekonomian AS.

Di mana rupiah melemah pada awal pekan ini setelah menguat dalam dua hari perdagangan sebelumnya.

Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot melemah Rp 21 atau 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS). Sejalan, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 17 atau 0,10% menjadi Rp 16.669 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyampaikan, rupiah yang ditutup melemah terhadap dolar AS pada Senin (15/12/2025) karena para pelaku pasar terbebani oleh kekhawatiran ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate).