Saat itu, Hendra telah bekerja selama lebih dari 13 tahun di perusahaan multinasional.
Namun, kerasnya kehidupan di Jakarta dan pengalaman menghadapi harga makanan Jepang yang relatif mahal membuatnya berpikir ulang. Menurut Hendra, makanan dari Jepang seperti nasi dan lauk sebenarnya cukup sederhana.
Mencari Inspirasi ke Negeri Sakura
Dengan fenomena mahalnya makanan Jepang di Indonesia yang tengah populer saat itu, Hendra memutuskan untuk mencari inspirasi langsung ke Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di industri otomotif dan mencoba peruntungan baru di bidang kuliner.
Dengan tekad yang bulat, Hendra berangkat ke Jepang dengan modal seadanya. Di sana, dia mempelajari sistem dan konsep dari restoran bernama Hoka-Hoka Bento, di mana ia melihat kebiasaan orang Jepang yang gemar menikmati bento, atau nasi kotak, selama jam makan siang.
Hal ini membuat Hendra semakin yakin untuk membawa konsep ini ke Indonesia.
Di Jepang, Hendra belajar menyajikan berbagai masakan Jepang yang digemari, seperti yakiniku, teriyaki, dan berbagai jenis gorengan seperti ekkado, ebi furai, dan tori baaga. Melihat kesempatan emas ketika restoran di Jepang tersebut mulai sepi, Hendra memutuskan untuk mendirikan HokBen di Indonesia.
HokBen: Inovasi Kuliner Jepang di Indonesia
Pada tahun 1985, Hendra berhasil mendirikan restoran HokBen pertama di Indonesia di bawah naungan PT Eka Bogainti. Saat itu, konsep restoran cepat saji dengan menu ala Jepang masih jarang ditemukan di Indonesia, dan ini menjadi peluang besar bagi Hendra.
Penulis : Ari Tanjung
Editor : Ari Tanjung
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya