TOPIKSERU.COM – Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, lahir dari keluarga sederhana di Malang, Jawa Timur. Kehilangan ibu dan tiga adiknya saat usia muda menjadi cobaan berat yang membentuk karakter kuatnya. Ayahnya, seorang pedagang batik, menjadi panutan hidupnya.
Riady pernah hidup mandiri saat berusia 11 tahun karena ayahnya ditahan oleh pihak Jepang. Pengalaman ini mengajarinya untuk bertahan di tengah kesulitan.
Pada tahun 1950, Riady memulai bisnis dari nol dengan menjual batik di kawasan Kayutangan, Malang. Ia harus menjual setidaknya delapan kain batik setiap hari untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Namun, persaingan ketat dengan pedagang lain membuatnya harus berpikir kreatif agar bisa menarik pelanggan. Filosofi ayahnya tentang ketekunan menjadi motivasi yang membawanya terus berusaha.
Riady menemukan inspirasi besar dari filosofi Lao Tzu, seorang filsuf Tionghoa. Filosofi ini mengajarkannya untuk hidup damai, seimbang, dan berempati kepada sesama.
Ia berhenti mengkhawatirkan hal kecil seperti makan sehari-hari dan mulai memusatkan perhatian pada kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat. Visi inilah yang menjadi pondasi dalam membangun bisnisnya.
Setelah berjualan batik, Riady bercita-cita menjadi bankir. Ia percaya bahwa uang bukan hanya materi, tetapi juga melibatkan waktu, otot, dan otak, yang semuanya adalah anugerah Tuhan.












