“Ekonomi Indonesia masih akan relatif solid,” kata Josua.
“Apalagi didukung konsumsi rumah tangga dan belanja fiskal yang tetap aktif.”
Sentimen Eksternal: The Fed dan Negosiasi Dagang AS-China
Dari sisi eksternal, pelaku pasar global mencermati dua dinamika utama: prospek penurunan suku bunga The Fed dan hasil pertemuan dagang AS-China.
Data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan memicu ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan bulan September mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini memberikan napas segar bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, pertemuan pejabat tinggi AS dan China di Stockholm, Swedia, akhir pekan lalu, memunculkan harapan akan meredanya ketegangan perdagangan kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
Pasar Saham Global Menunjukkan Tren Positif
Di bursa global, mayoritas pasar saham mencatatkan penguatan pada perdagangan sebelumnya (Senin, 4/8/2025). Dow Jones melesat 585,06 poin atau 1,34 persen ke 44.173,64, S&P 500 naik 1,47 persen ke 6.329,91, dan Nasdaq Composite menguat 1,87 persen ke 23.188,02.
Bursa saham Eropa juga menguat, seperti indeks Euro Stoxx 50 yang naik 1,50 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,66 persen, dan CAC 40 Prancis yang menguat 1,14 persen. Hanya indeks DAX Jerman yang terkoreksi, turun 1,42 persen.
Di kawasan Asia pagi ini, bursa regional juga mayoritas bergerak positif:
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya