Ketidakpastian arah kebijakan moneter AS ke depan membuat pelaku pasar global bersikap lebih hati-hati dan mulai beralih ke aset dalam negeri.
Permintaan Rupiah Meningkat di Tengah Ketidakpastian Kawasan
Selain pengaruh dari eksternal, Josua menyebut bahwa penguatan kurs rupiah juga didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap rupiah di pasar domestik, terutama di tengah ketidakpastian kawasan Asia seperti gejolak pasar di China dan Jepang.
“Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp16.275 hingga Rp16.400 per dolar AS dalam jangka pendek,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peluang dan Risiko Ke Depan
Meski menunjukkan tren positif, penguatan rupiah dinilai masih rentan terhadap tekanan eksternal, terutama jika rilis data ekonomi AS mendatang menunjukkan pemulihan atau jika The Fed memilih untuk tetap menahan suku bunga.
Namun untuk sementara, pasar finansial Indonesia memetik angin segar dari kombinasi pelemahan dolar AS, harapan pelonggaran moneter global, serta pengelolaan fiskal dan moneter dalam negeri yang relatif stabil.