Scroll untuk baca artikel
Bursa

IHSG Ditutup Menguat, Sinyal “Dovish” The Fed Jadi Angin Segar Pasar Saham

×

IHSG Ditutup Menguat, Sinyal “Dovish” The Fed Jadi Angin Segar Pasar Saham

Sebarkan artikel ini
IPO BEI
Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

“Langkah BI bersama pemerintah dalam menjaga ketahanan eksternal menjadi faktor kunci meningkatnya minat investasi,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajian pasar.

Sektor Properti Jadi Primadona

Secara sektoral, 9 sektor saham menguat. Paling mencolok adalah properti yang melonjak 3,58 persen, disusul infrastruktur (2,36 persen) dan teknologi (1,91 persen).

Di sisi lain, hanya dua sektor yang terkoreksi tipis, yakni kesehatan (-0,05 persen) dan barang konsumen primer (-0,22 persen).

Saham-saham top gainers antara lain BBKP, LPKR, BVIC, SSTM, dan JECC. Sementara saham yang melemah paling dalam meliputi MFIN, POLU, SOSS, RELF, dan YULE.

Bursa Asia Ikut Menguat

Kondisi serupa juga terlihat di bursa regional Asia. Nikkei naik 0,43 persen ke 42.814,50, Hang Seng melonjak 1,92 persen ke 25.826,50, Shanghai Composite menguat 1,51 persen ke 3.883,56, dan Strait Times tipis naik 0,10 persen ke 4.257,02.

Baca Juga  IHSG Menghijau Naik 74,27 Poin Duduk di Level 7.773,28 di Perdagangan Kamis (11/9/2025)

Transaksi Saham Menggeliat

Perdagangan saham sepanjang hari tercatat mencapai 2,36 juta kali transaksi, dengan volume 46,80 miliar lembar saham senilai Rp19,40 triliun. Dari total emiten, 449 saham menguat, 215 melemah, dan 143 stagnan.

Penguatan IHSG hari ini membuktikan bahwa pasar modal Indonesia tetap tangguh menghadapi dinamika global.

Kombinasi sinyal dovish The Fed dan derasnya capital inflow membuat pelaku pasar optimistis IHSG berpeluang menembus level psikologis 8.000 dalam waktu dekat.