Scroll untuk baca artikel
Bursa

IHSG Rebound Usai Rebalancing MSCI, Pasar Waspadai Manuver Trump dan Ketidakpastian Global

×

IHSG Rebound Usai Rebalancing MSCI, Pasar Waspadai Manuver Trump dan Ketidakpastian Global

Sebarkan artikel ini
IHSG Rebound
Pekerja Bursa Efek Indonesia (BEI) berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai All Time High (ATH) ke level 8.000 dalam perdagangan intraday saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025)

Topikseru.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tanda-tanda perlawanan. Setelah sempat tertekan oleh rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI), Rabu (27/8) pagi IHSG berbalik menguat (rebound). Investor pun menaruh harapan baru, meski bayangan ketidakpastian global terus menghantui.

IHSG dibuka menguat tipis 4,50 poin atau 0,06 persen ke level 7.910,26. Namun, indeks LQ45 justru terkoreksi 3,25 poin atau 0,40 persen ke 814,36.

“IHSG berpotensi rebound hari ini setelah rebalancing indeks MSCI kemarin,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman.

Sentimen Domestik: Rebalancing MSCI

Rebalancing MSCI edisi Agustus 2025 resmi berlaku efektif hari ini. Fenomena “kocok ulang” saham global itu kerap memicu volatilitas tajam di bursa, termasuk Indonesia.

Baca Juga  IHSG Tampil Perkasa Menguat 47,268 Poin Berdiri Tegar di Level 8.453,845 Pagi Ini

Cut-off date rebalancing menjadi sorotan pelaku pasar karena berpotensi menggeser arus dana asing, baik masuk maupun keluar.

Tekanan Global: Trump, The Fed, dan China

Dari Washington, langkah mengejutkan kembali datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia memecat pejabat The Fed Lisa Cook atas dugaan penyimpangan hipotek.

Tindakan ini memicu kekhawatiran baru terkait independensi bank sentral AS yang dinilai rawan intervensi politik.

Trump juga kembali menekan China. Dia mengancam akan mengenakan tarif hingga 200 persen jika Negeri Tirai Bambu tidak meningkatkan ekspor magnet tanah jarang ke AS.