Adapun indikator Stochastic RSI membentuk golden cross dan histogram negatif MACD tampak menyempit.
“Sehingga IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang support 8.080 dan resistance 8.180,” taksir Alrich.
Menurut Audi, sentimen yang akan mengiringi gerak IHSG besok datang dari antisipasi pasar terhadap rilis data cadangan devisa Indonesia per September 2025 yang diperkirakan naik ke posisi US$ 159 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal ini akan cenderung direspon positif oleh pasar seiring dengan aktivitas ekspor yang meningkat,” ujar Audi.
Selain itu, kenaikan harga emas yang terus mencatatkan nilai tertinggi baru sepanjang masa akan mendorong emiten produsen atau yang terkait dengan komoditas emas dalam negeri terus meningkat sehingga berkontribusi pada laju IHSG.
Dengan sentimen itu, investor kata Audi bisa melakukan trading buy terhadap sama PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di harga dengan masing-masing rentang support dan resistance Rp 1.810-2.310 dan Rp 1.670-2.000.
Selain itu, investor juga bisa melakukan speculative buy terhadap saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang support Rp 1.600 dan resistance Rp 1.705 per saham.
Sementara itu, saham pilihan Alrich besok yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Halaman : 1 2






