IHSG Berbalik Arah Melemah 41,58 Poin di Level 8.127,70 di Perdagangan Rabu (8/10/2025)

Rabu, 8 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada perdagangan Rabu (8/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan ditutup melemah 41,58 poin atau 0,51% KE 8.127,70 di pasar spot.

Pada perdagangan Rabu (8/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan ditutup melemah 41,58 poin atau 0,51% KE 8.127,70 di pasar spot.

IHSG bahkan sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.217.

Secara teknikal, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi melihat, terjadi spinning top dari pola candlestick di penutupan IHSG hari ini. Indikator MACD masih menunjukkan tren yang melandai, katanya, meski RSI mengalami kenaikan.

“Kami melihat pasar masih merespon positif oleh penguatan nilai rupiah terhadap USD dan juga cadangan devisa Indonesia yang cenderung menurun di periode September 2025 menjadi US$148,7 miliar dari bulan sebelumnya US$150,7 miliar,” jelas Audi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang juga sependapat. Kata dia, cadangan devisa ini masih mampu membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang, di atas standar internasional yakni 3 bulan impor.

Selain itu, penguatan ini juga dipicu oleh kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia dari 4,7% secara tahunan (YoY) menjadi 4,8% YoY tahun ini. Angka ini sama dengan prediksi pertumbuhan tahun depan.

“Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ini searah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik yang diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan April 2025, namun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024,” urai Alrich.

Adapun demi menjaga daya beli, pemerintah juga memutuskan untuk tak menaikkan tarif listrik bagi pelanggan PLN di kuartal IV tahun ini. Hal tersebut turut memengaruhi gerak IHSG hari ini.

Adapun secara teknikal, indikator Stochastic RSI dilihat Alrich bergerak di area pivot dan terjadi penyempitan negative slope MACD dengan potensi membentuk golden cross. Ini merupakan sinyal awal terjadinya bullish. Dengan begitu, IHSG menurutnya berpotensi lanjut menguat dengan menguji level tertinggi di 8.217.

Baca Juga  IHSG Kembali Cetak Penutupan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Baru

“Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8.200-8.217 dengan didukung volume, maka sinyal bullish akan semakin kuat,” imbuh Alrich.

Berbeda pendapat, Audi justru menaksir IHSG bakal fluktuatif cenderung melemah hari ini di level support 8.120 dan resistance 8.215. Indikator RSI menurutnya mendekati area overbought.

Besok, investor kata Audi akan mengantisipasi data Indeks Keyakinan Konsumen bulan September 2025. Pasar menaksir angkanya naik ke level 120 dari 117,2 di bulan Agustus 2025.

Selain itu, investor juga menantikan rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang dapat mempengaruhi sikap dovish bank sentral AS, The Fed.

Alrich menambahkan, akan dirilis data penjualan sepeda motor di pasar domestik bulan September 2025. Untuk itu, dia merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) besok.

Sementara itu, Audi menyarankan trading buy saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan support Rp 2.300 dan resistance Rp 2.500, dan buy on break saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) dengan support Rp 400 dan resistance Rp 466.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini
IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar
Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin
Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270
Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:34

KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:48

Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:09

IHSG Diprediksi Menguat, Pasar Optimistis BI Pangkas Suku Bunga dan The Fed Longgar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:10

Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:00

Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Berita Terbaru