Topikseru.com – Harga Bitcoin memulai bulan Oktober dengan kenaikan yang stabil. Dalam sepekan terakhir, harganya naik hampir 9% dan masih bertahan kuat di atas level $124.000, meskipun sempat mengalami sedikit koreksi dari rekor tertingginya baru-baru ini.
Pergerakan harga Bitcoin kali ini tidak hanya didorong oleh momentum pasar, tetapi juga oleh perubahan mendalam pada aktivitas on-chain yang menunjukkan keyakinan kuat dari para pemegang jangka panjang maupun jangka pendek.
Satu angka yang menonjol adalah $130.000 — target besar berikutnya yang ditunjukkan oleh pola grafik dan data pasar. Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harga Bitcoin Turun 1,24% dalam Waktu 24 Jam
Pada 8 Oktober 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $121,869 atau setara dengan Rp2.031.805.102, mengalami penurunan 1,24% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp2.076.717.440 dan harga tertingginya di Rp2.007.464.286.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp40.365 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 16% menjadi Rp1.292 triliun.
Arus Keluar Bersih Sentuh Titik Terendah, Menandakan Aksi Akumulasi Holder
Salah satu tanda paling jelas dari meningkatnya kepercayaan pasar terlihat dari exchange net flow Bitcoin — metrik yang mengukur selisih antara jumlah BTC yang masuk dan keluar dari bursa terpusat.
Nilai negatif menandakan lebih banyak Bitcoin yang ditarik keluar dibandingkan yang disetorkan, menunjukkan bahwa para holder lebih memilih menyimpan daripada menjual aset mereka.
Per 4 Oktober, Simple Moving Average (SMA) 14 hari untuk net flow Bitcoin berada di angka –7.210 BTC, level terendah dalam hampir tiga tahun. Terakhir kali arus keluar sebesar ini terjadi pada November 2022 — tepat sebelum harga Bitcoin melonjak drastis dari sekitar $16.000 menjadi lebih dari $72.000 dalam beberapa bulan berikutnya.
Kondisi ini membuat situasi saat ini semakin menarik, karena mengindikasikan pasar yang perlahan beralih menuju fase akumulasi, bukan distribusi.
Sebagai konfirmasi, data HODL Waves menunjukkan berapa lama koin tetap tidak berpindah. Dalam sebulan terakhir, baik pemegang jangka pendek maupun jangka panjang sama-sama menambah kepemilikannya.
Kelompok pemegang 1–3 bulan meningkat dari 8,75% menjadi 9,59% dari total suplai, sementara kelompok pemegang 2–3 tahun naik dari 7,00% menjadi 7,13%.
Halaman : 1 2 Selanjutnya