Analis Pasar: Indeks Dolar AS Dapat Berada di Posisi 101,70 Pada Akhir Tahun

Senin, 13 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

indeks dolar AS (DXY) tercatat di level 98,978, turun 0,56% secara harian. Namun menguat hampir 2% dalam sepekan, dan naik 1,35% dalam sebulan terakhir.

indeks dolar AS (DXY) tercatat di level 98,978, turun 0,56% secara harian. Namun menguat hampir 2% dalam sepekan, dan naik 1,35% dalam sebulan terakhir.

Topikseru.com – Pada perdagangan Jumat (10/10/2025), indeks dolar AS (DXY) tercatat di level 98,978, turun 0,56% secara harian. Namun menguat hampir 2% dalam sepekan, dan naik 1,35% dalam sebulan terakhir.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) sempat merangkak naik pada pekan lalu. Namun, penguatannya dinilai hanya sementara.

Menanggapi hal tersebut Research & Development PT Trijaya Pratama Futures, Alwy Assegaf mencermati, pelemahan mata uang euro (EUR) dan yen (JPY) pada pekan lalu menyokong penguatan sementara dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Eropa, gejolak politik terjadi di Prancis, dipicu pengunduran diri Perdana Menteri Sebastien Lecornu setelah kurang dari sebulan menjabat. Meskipun, Presiden Emmanuel Macron telah menunjuknya kembali sebagai Perdana Menteri pada Jumat (10/10/2025).

Sementara itu, Alwy melanjutkan, pelemahan yen tak terlepas dari terpilihnya Sanae Takaichi sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal di Jepang.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah 0,07% Berada di Level Posisi Rp16.693 Per Dolar AS

“Takaichi dikenal pro terhadap kebijakan Abenomics, sehingga yen melemah cukup signifikan,” terangnya.

Alwy menjelaskan, Abenomics merujuk pada kebijakan yang diambil Shinzo Abe saat menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada 2012. Kebijakan ini pro terhadap stimulus jumbo dan suku bungga longgar.

Maka, Alwy menilai naiknya Takaichi dinilai memperbesar keraguan pasar terkait kebijakan suku bunga acuan Bank of Japan (BoJ) di sisa tahun. “Dengan terpilihnya Takaichi, harapan BoJ akan menaikkan suku bunga pun sirna,” tuturnya.

Bagaimanapun, menurut Alwy, penguatan dolar AS masih tak begitu signifikan ke depan. Apalagi, mengingat government shutdown yang merugikan perekonomian negara.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270
Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 
IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini
Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini
Harga Bitcoin (BTC) Naik 0,79% Bertengger di Level $109,526 Atau Setara Dengan Rp1.824.001.800 Per Koin
Harga Emas Antam Melonjak Rp72.000 Dibanderol Rp2.487.000 Per Gram di Perdagangan Selasa (21/10/2025)
IHSG Tampil Perkasa Menguat 86,615 Poin di Awal Perdagangan Selasa (21/10/2025)
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:10

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:00

Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:38

Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:57

IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:45

Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini

Berita Terbaru