“Sepekan ini rupiah cukup didukung oleh dolar AS yang cenderung melemah oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga merespon pernyataan dovish dari pejabat – pejabat the Fed,” ujar Lukman.
Lukman menambahkan, pada pekan depan sentimen risk off dari kekuatiran eskalasi dagang China-AS, shutdown dan kekuatiran kredit perbankan di AS masih bisa menekan rupiah. Terlebih rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pekan depan diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga.
Disisi lain, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi melihat sentimen dalam negeri yang turut mempengaruhi rupiah pekan ini adalah sentimen posisi utang luar negeri Indonesia per Agustus 2025 sebesar US$ 431,9 miliar, menurun dibanding pada Juli 2025 yang sebesar US$ 432,5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu sentimen proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,8% pada tahun 2025.
Ibrahim memproyeksikan rupiah selama pekan depan bergerak di rentang Rp 16.540 – Rp 16.670 per dolar AS. Sedangkan Lukman memperkirakan rupiah pada pekan depan bergerak di rentang Rp 16.450 – Rp 16.700 per dolar AS.
Halaman : 1 2