Topikseru.com – Pada awal perdagangan Selasa (21/10/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa menguat 86,615 poin atau 1,07% ke 8.175,593.
Penguatan IHSG ini disokong hampir seluruh indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Properti dan Real Estate yang menguat 2,46% di awal sesi pertama.
Berikutnya ada IDX Sektor Transportasi dan Logistik, IDX Sektor Barang Baku, IDX Sektor Keuangan dan IDX Sektor Infrastruktur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer, IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Teknologi dan IDX Sektor Perindustrian.
Sementara itu, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer menjadi satu-satunya sektoral yang melemah setelah turun 0,53% di pagi ini.
Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 4,44%
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 4,39%
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 3,17%
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun 1%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 0,96%
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 0,92%
Analis Pasar: IHSG Berpotensi Menembus Kembali Level Psikologis 8.000

Bank Indonesia (BI) berencana mengumumkan keputusan suku bunga pada 22 Oktober 2025. Konsensus pasar memprediksi BI rate akan turun 25 basis points (bps) menjadi 4,5%.
Kebijakan moneter BI ini akan membawa efek bagi pasar saham di Indonesia. Fundamental Analyst BRI Danareksa Sekuritas Abida Massi Armand menganalisis apabila BI menurunkan suku bunga sesuai konsensus, pasar saham domestik diperkirakan akan merespons sangat positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus kembali level psikologis 8.000 dan melanjutkan penguatan hingga ke target resistensi 8.150, didorong oleh optimisme terhadap peningkatan kredit dan likuiditas.
Sebaliknya, bila BI menahan suku bunga di 4,75%, pasar akan bereaksi netral hingga melemah ringan karena ekspektasi pemangkasan sudah terlanjur di-price in.
Adapun jika BI justru menaikkan suku bunga menjadi 5,00%, Abida memprediksi, pasar berpotensi terkoreksi tajam akibat kekhawatiran terhadap stabilitas rupiah dan potensi outflow asing.
Secara teknikal, Abida mengatakan, IHSG memiliki support utama di 7.950–7.990 dan support menengah di 7.200–7.250 yang menjadi batas bawah jika koreksi berlanjut.
Halaman : 1 2 Selanjutnya